Penjelajahan Portugis mempunyai tujuan untuk mendapatkan emas, rempah-rempah, memenangkan pertempuran, dan meraih jalan untuk mengepung saingan mereka dari kalangan pedagang Islam.
Beberapa Pelaut Portugis yang melakukan Penjelajahan Samudra adalah sebagai berikut.
1) Bartholomeus Diaz,

2) Vasco da Gama,

3) Alfonso de Albuquerque,

4) Franciscus de Almaeda,

5) Pedro Alvares Cabral,

6 Tokoh Penjelajah Samudra dari Spanyol
Para pelaut Spanyol yang menjalankan misi penjelajahan
samudra adalah sebagai berikut.
1) Christophorus Columbus,

2) Amerigo Vespucci,
3&4) Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian del Cano,
Dua orang tokoh yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Atas
keberhasilan ekspedisinya itu, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola tiruan
bumi bertuliskan “Engkaulah yang Pertama Mengitari Diriku”.
5) Ferdinand Cortez,

4 Tokoh Penjelajah Samudra dari Inggris
Para pelaut Inggris terkenal sebagai pelaut-pelaut yang
ulung dan tangguh, bahkan Inggris terkenal dengan angkatan lautnya yang tidak
tertandingi.
Sampai dengan abad 19 Inggris terkenal dengan sebutan negara yang tidak pernah
tenggelam karena daerah koloninya yang menyebar hampir di seluruh dunia.
Para pelaut Inggris yang terkenal adalah sebagai
berikut.
2) William Dampier,
4 Tokoh Penjelajah Samudra dari Belanda
Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan
oleh bangsa Belanda adalah adanya reformasi agama yang menyebabkan terjadinya perang
selama 80 tahun dengan Spanyol.
Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk kepada Spanyol yang
Katolik. Pada masa perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja
Spanyol Philip II melakukan penekanan dengan melarang Belanda berdagang di
Lisabon dengan asumsi bisa menghancurkan perekonomian Belanda.
Namun, usaha itu tidak berhasil, tetapi justru membuat para pedagang dan pelaut
Belanda mencari jalan sendiri ke sumbernya (Indonesia).
Para pelaut Belanda yang
melakukan pelayaran adalah sebagai berikut.
1) Willem Barents,
Latar Belakang Kedatangan Belanda Ke Indonesia
Pada mulanya para pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon Portugis.
Semenjak Belanda lepas dari penjajahan Spanyol dan pada tahun 1580 Raja Philip
dari Spanyol berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis akibatnya Belanda
tidak bisa mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang dikuasai Spanyol, hal
itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera untuk
mendapatkan daerah asal rempah-rempah.
Pada tahun 1594 Claudius berhasil menemukan kunci rahasia pelayaran ke timur
jauh dan menyusun peta yang disebut India barat dan India timur. Dan pada 1595
seorang Belanda yang bernama Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di
pulau Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan
rempah-rempah.
Pada 1595 Cornelis de Houtman dan de Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin
pelayaran menuju nusantara menempuh rute Belanda-pantai barat afrika-tanjung
harapan-samudera hindia-selat sunda-Banten. Pada Juni 1596 berhasil berlabuh di
Banten. Kedatangan Belanda mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten.
Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan dapat membantu
usaha penyerangan ke Palembang, akan tetapi timbul ketegangan antara masyarakat
Banten dengan Cornelis yang disebabkan sikap Cornelis yang kaku dalam perdagangan,
dia hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen. Cornelis pulang dengan
sedikit rempah-rempah, walau demikian ia disambut gegap gempita oleh masyarakat
Belanda.
Pada 28 November 1598 rombongan baru dari Belanda yang dipimpin oleh Jacob Van
Neck dan Wybrecht van wearwick dengan 8 buah kapal tiba di Banten, pada saat
itu hubungan Banten dan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda
diterima dengan baik. Karena sikap Van Neck sangat hati-hati dan pandai
mengambil hati para pembesar Banten tiga buah kapalnya penuh dengan muatan dan
dikirim ke negeri Balanda. Lima buah kapal lainnya menuju Maluku. Di Maluku
Belanda diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh
Portugis yang sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku.
Latar Belakang Keluarnya
Belanda dari Indonesia
Perkembangan dunia yang terjadi setelah Perang Dunia
II, membuat Belanda menyadari bahwa sangat kecil kemungkinannya menjadikan
Indonesia sebagai tanah jajahan seperti sebelum terjadinya perang. Namun bukan
berarti telah tertutup kemungkinan bagi Belanda untuk tetap menguasai Belanda,
atau paling tidak mengendalikannya.
Bahkan untuk menguasai Indonesia
secara utuh pun masih terbuka kemungkinan. Oleh karena itu di tengah konflik
fisik yang sedang berlangsung Van Mook berusaha membentuk negara-negara
federal. Dengan berbekal keberadaan negara-negara federal itu, maka
direncanakanlah pembentukan suatu negara serikat di Indonesia.
Sejak Perundingan Linggarjati,
Renville hingga KMB, selalu disepakati bahwa Indonesia akan menjadi negara
serikat. Padahal negara yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
adalah negara kesatuan Republik Indonesia.
Semua ini merupakan bagian dari
siasat Belanda untuk tetap mempertahankan dominasinya di Indonesia. Dalam upaya
memperoleh kedaulatannya secara penuh di wilayahnya, Republik Indonesia
berusaha mengusir Belanda dari Irian Barat.
Setelah melalui perjuangan diplomasi
yang tidak membawa hasil pemerintah Republik Indonesia kemudian melakukan
konfrontasi militer (1961). Setelah Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat pada
tahun 1969 Irian Barat benar-benar telah kembali ke pangkuan Republik
Indonesia. Dengan demikian Belanda harus angkat kaki dari wilayah Indonesia.
Faktor Penyebab Belanda Keluar
dari Indonesia
A. Faktor dari Dalam
1). Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.
2). Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya.
3). Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya.
4). Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan umum.
B. Faktor dari Luar
PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda. Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda.
Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.
1 komentar:
BalasHapus